Pemantauan media sosial dalam pemilu 2024: dampaknya terhadap perilaku pemilih menjadi topik yang semakin hangat diperbincangkan di kalangan para ahli politik dan masyarakat umum. Dalam era digital seperti sekarang, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk opini dan pandangan masyarakat terhadap calon pemimpin.
Menurut Prof. Dr. Arie Sudjito dari Universitas Gadjah Mada, pemantauan media sosial dapat memengaruhi perilaku pemilih dengan memberikan informasi yang tidak selalu akurat. “Media sosial seringkali dipenuhi dengan informasi yang tidak terverifikasi, sehingga pemilih perlu lebih waspada dalam menyaring informasi yang diterima,” ujar Prof. Arie.
Dalam survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2023, ditemukan bahwa sebanyak 60% responden menyatakan bahwa media sosial memengaruhi pilihan politik mereka. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemantauan media sosial dalam pemilu 2024 agar pemilih dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan berdasarkan informasi yang benar.
Namun, tidak semua ahli sepakat dengan dampak positif dari pemantauan media sosial dalam pemilu. Dr. Ir. Bambang Susantono, seorang pakar komunikasi politik, mengatakan bahwa pemantauan media sosial juga dapat memperkuat polarisasi dan konflik di masyarakat. “Media sosial seringkali menjadi tempat bagi propaganda dan hoaks yang dapat memecah belah masyarakat,” ujar Dr. Bambang.
Untuk mengatasi dampak negatif dari pemantauan media sosial dalam pemilu, masyarakat perlu dilibatkan dalam literasi digital dan kritis. Menurut Dr. Ratna Megawati, seorang aktivis media sosial, pemilih perlu belajar untuk memilah informasi yang benar dan tidak terprovokasi oleh konten yang menyesatkan. “Pemilih yang cerdas adalah pemilih yang bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang tidak,” ujar Dr. Ratna.
Dengan pemantauan media sosial yang bijak, diharapkan pemilu 2024 dapat berjalan dengan lebih transparan dan demokratis. Masyarakat sebagai pemilih memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan demokrasi di Indonesia. Sebagai penutup, mari kita bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak benar. Semoga pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar dan damai.