Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin mendekat, dan peran pemilih pemula dapat menjadi penentu kemenangan bagi calon presiden yang bertarung. Peran pemilih pemula dalam menentukan pemenang Pilpres 2024 menjadi semakin penting mengingat jumlah pemilih pemula yang semakin besar.
Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, pemilih pemula memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah politik suatu negara. “Pemilih pemula merupakan kelompok yang memiliki potensi besar dalam pemilihan presiden. Mereka memiliki kepekaan yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan politik,” ujar Titi.
Data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan bahwa jumlah pemilih pemula pada Pilpres 2024 diperkirakan mencapai 30% dari total pemilih. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pemilih pemula dalam proses demokrasi di Indonesia.
Menurut pakar politik dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Indria Samego, pemilih pemula cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi. “Pemilih pemula memiliki potensi untuk membawa perubahan dalam politik tanah air. Mereka merupakan agen perubahan yang dapat memengaruhi hasil pemilihan presiden,” ujar Prof. Indria.
Namun, peran pemilih pemula juga memerlukan pendidikan politik yang baik agar mereka dapat membuat keputusan yang cerdas dan sesuai dengan kepentingan negara. “Pendidikan politik bagi pemilih pemula sangat penting agar mereka dapat memahami isu-isu politik yang ada dan memilih calon presiden yang memiliki visi dan program yang jelas,” tambah Prof. Indria.
Oleh karena itu, para calon presiden di Pilpres 2024 perlu memperhatikan dan memperjuangkan dukungan dari pemilih pemula. Mereka perlu mengedukasi pemilih pemula tentang visi, program, dan komitmen mereka untuk memajukan bangsa. Dengan demikian, peran pemilih pemula dapat menjadi kunci dalam menentukan pemenang Pilpres 2024.