Proses demokrasi merupakan fondasi utama dalam negara demokratis seperti Indonesia. Salah satu contoh penerapan proses demokrasi yang paling menarik adalah Pemilihan Presiden (Pilpres). Dalam Pilpres, pemenangnya ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Prof. Dr. Indra J. Piliang, seorang pakar politik dari Universitas Indonesia, proses demokrasi adalah “suatu mekanisme yang memungkinkan suara rakyat untuk didengar dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan politik.” Dalam konteks Pilpres, KPU memiliki peran penting dalam memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan lancar dan transparan.
Pada Pilpres tahun 2019, KPU berhasil menetapkan pemenangnya setelah melalui proses yang panjang dan kompleks. Menurut Arief Budiman, Ketua KPU periode 2017-2022, proses tersebut melibatkan penghitungan suara dari seluruh TPS di seluruh Indonesia. “Kami berusaha untuk memastikan bahwa setiap suara rakyat dihitung dengan teliti dan akurat,” ujar Arief.
Meskipun terdapat beberapa kontroversi dan sengketa terkait hasil Pilpres, namun KPU tetap konsisten dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa proses demokrasi di Indonesia terus berkembang dan semakin matang.
Dalam konteks ini, partisipasi aktif dari masyarakat sangatlah penting. Menurut Prof. Dr. Andi Malarangeng, seorang ahli politik dari Universitas Gadjah Mada, “Masyarakat harus terus mengawasi dan mengkritisi proses demokrasi, agar negara dapat terus bergerak menuju arah yang lebih baik.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses demokrasi yang melibatkan KPU dalam menetapkan pemenang Pilpres merupakan salah satu cermin keberhasilan negara dalam menerapkan prinsip-prinsip demokrasi. Masyarakat sebagai pemegang kedaulatan rakyat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga integritas dan transparansi proses demokrasi tersebut. Semoga ke depannya, proses demokrasi di Indonesia dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.